Kalau itu kamu, maka tidak sia-sia hari ini kubiarkan terik matahari menyengatku. Sampai berpeluh membasahi baju paling rapi yang aku punya, agar angan-anganku tentang kamu terbayar lunas. Sebatas hari ini aku menunggu kamu yang biasanya hanya jadi pemanis hari di ujung telpon genggam, tanpa pernah bertemu rupa.
Dan sms darimu aku baca berulangkali, sambil mataku selalu awas melihat sekeliling. Kalau saja ada yang cocok dengan petunjuk yang kamu berikan : Rok merah jambu sebatas lutut, kemeja biru muda dan kacamata minus.
Olala, akhirnya aku lihat selintas sosok yang sesuai dengan ciri. Wanita muda sekitar 25 tahunan baru turun dari kereta, cocok dengan foto yang aku pandangi tiap hari di akun facebookmu, yang dari situ kita bertukar nomor telepon sampai akhirnya janjian untuk kopi darat hari ini di kotaku.
Aku coba telpon, tersambung!!
Ahh makin besar saja angan-anganku kalau itu benar kamu.
Oh tapi tidak, dari reaksinya kelihatannya itu bukan kamu. Lalu aku lirik di pojok baris kursi peron. Wanita gemuk ber make-up norak dengan rok merah jambu yang tidak serasi dengan sepatu high heelsnya mengangkat telpon dengan senangnya. Akupun segera bisa membaca situasi.
Sambil menepuk jidat aku bergumam "Alamak aku tertipu!"
Tidak seperti yang aku lihat di akun facebook. Maka segera aku matikan telepon, bergegas pergi dan serasa ingin muntab didunia maya.
![]() |
Ilustrasi |
#Makanya jangan percaya dengan akun facebook..
wkwkwkw. sepertinya pengalaman pribadi nih..
BalasHapus#saking ae dplesetno dadi label : fiksi. hha
Haha ya Gag Ril, itu murni imajinasi.
BalasHapusKamu curhat'o nang aku, tak bikinkan jadi tulisan..hha
percaya percaya seng tulisan e apik..
BalasHapus#tapi ncen tak akui rangkaian kata2mu apik. hha
Ahh, tapi tak pikir2 kamu jgn curhat ke aku deh, paling ujung2nya tentang TA. Bikin sumpek.hha
BalasHapus