Senin, 14 Juli 2014

Let Her Go - Passanger

Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you’re missin' home
Only know you love her when you let her go
And you let her go

Staring at the bottom of your glass
Hoping one day you'll make a dream last
But dreams come slow and they go so fast

You see her when you close your eyes
Maybe one day you'll understand why
Everything you touch surely dies

But you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love her when you let her go

Staring at the ceiling in the dark
Same old empty feeling in your heart
'Cause love comes slow and it goes so fast

Well you see her when you fall asleep
But never to touch and never to keep
'Cause you loved her too much
And you dived too deep

Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love her when you let her go

And you let her go
And you let her go
Well you let her go

'Cause you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love her when you let her go

'Cause you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missin' home
Only know you love her when you let her go

And you let her go

Rabu, 12 Maret 2014

Tujuan

Kalo sekedar hidup, babi hutan juga hidup.
Kalo sekedar kerja, monyet juga kerja.


Sudah pernah sebelumnya pasti pepatah diatas kita dengarkan, tapi sudah pernahkah pepatah diatas kita renungkan?

Lalu apa yang bisa membuat kita berbeda dari si babi hutan dan monyet yang dijadikan contoh tersebut?

Kalau jawabannya pikiran, tentunya sebagai manusia kita diberi pikiran. Nah pikiran kita ini jelas lebih canggih daripada milik si monyet ataupun babi hutan lebih-lebih. Tapi sudahkah kita memanfaatkan pikiran lebih dari si monyet dan babi hutan tersebut?

Inilah perlunya membuat nilai tambah. Manusia yang berakal memanfaatkan akalnya untuk menciptakan keteraturan, membuat solusi atas permasalahan dan bertindak atas dasar kebenaran (entah berdasar nalar maupun agama).

Tapi yang namanya manusia bisa khilaf juga. Kalau ada yang melakukan perbuatan tercela dalam wujud manusia, berarti dia mengutamakan nafsu diatas pikiran, kalau sudah seperti itu masa iya itu masih manusia? Toh tiada beda dengan binatang yang bertindak atas dasar nafsu.

Maka itulah pentingnya menemukan tujuan dalam hidup ini, kalau "tujuan" terlalu sulit didefinisikan, maka sebut saja mencari "cita-cita", kalau cita-cita juga masih terlalu sulit, maka sebut saja mencari "ambisi", kalau ambisi masih tidak dapat dibayangkan, maka dari itu pikirin sendiri.

Tapi bikin cita-cita juga jangan yang gampang-gampang, bikin yang agak sulit tapi logis dan kalau bisa spesifik baik objek maupun time frame-nya. Misal : Tahun 2016 nanti melamar  Ibu Lurah.
Nah ini contoh cita-cita yang spesifik, tapi sayangnya ga logis. Kenapa ga logis? Masa iya Bu Lurah dilamar, ntar Pak Lurah gimana nasibnya?

Maka kalau itu yang terjadi dengan anda, segera koreksi sesuai syarat yang saya tuliskan diatas. Misal gantilah menjadi : Melamar anak Bu Lurah, si Melati yang masih gadis pada 2016 nanti.

Ini bagus. Sudah logis dan spesifik bahkan menyebut nama segala.
Yang kurang cuma ngaca aja, pantes ga? Huehehehe..

Bercanda Gan, intinya mulailah "memaksa" badan kita ini untuk bertindak diatas rata-rata, asalkan jelas ada tujuannya. Jangan mau sekedar hidup tapi tanpa tujuan.

Demikian yang bisa saya tulis hari ini, kalo ga berbobot ya maaf. Iseng aja Gan maklum.

18:30 wita Adzan Maghrib berkumandang di kantor, waktunya menghadap ke "tujuan akhir" dulu.
Semoga bermanfaat & terhibur.

Rabu, 11 Desember 2013

DESEMBER

DESEMBER..

Bulan terakhir sebelum menginjak tahun yang baru. Kalau di Januari kebiasaannya adalah membuat bermacem-macem "wish" ato target untuk tahun yang baru. Nah di Desember coba deh dilihat-lihat lagi wish nya sudah berapa yang diconteng tahun 2013 ini?

Hihii ato jangan-jangan malah lupa udah bikin wish apa aja Januari kemarin.

Aku sendiri juga lupa bikin wish apa aja pas Januari kemarin, kayaknya sih ga bikin. Cuma sekedar berdoa aja supaya dalam apapun yang dikerjakan selalu dalam lindungan-Nya, baik diri pribadi maupun keluarga.

Big thing during 2013 ini : Move to Balikpapan which is berarti lebih dekat sama keluarga, adik lulus sekolah dan masuk PTN sesuai keinginan dia, rejeki alhamdulillah ngalir ga putus-putus, belum juga punya pacar yang mana bikin kagok kalo Mama tanyain (ga penting).


Yasudah deh ya itu aja curhat bulan ini.

Semoga ga bikin kesel yang baca :p

Minggu, 01 Desember 2013

Pemimpin Yang Dicintai

“Ahh Parpol mah ga ada yang bisa dipercaya”

“Buat apa milih, toh hidup juga gini-gini aja. Mending golput.”

“Berita korupsi lagi-korupsi lagi, ga habis-habis”

Bicara di warung kopi, kafe elite, sampai masuk kampus pun anda akan mudah menjumpai jawaban seperti ini. Sungguh artinya di alam demokrasi, yang “katanya” sudah makin matang ini kepercayaan publik terhadap hasil demokrasi itu sendiri –pemimpin- justru anjlok kedasar jurang.

Hal ini menjalar rata mulai dari tukang becak di warung kopi, eksmud di kafe elite, sampai anak kampus yang berlabel agent of change. Semua pesimis pada pemimpin kita!
Gak bisa dipungkiri juga karena nyatanya mereka-mereka yang terpilih itu banyak yang menyakiti hati rakyat dengan tindakannya yang barbar- korupsi!

Mulai dari pemerintahan pusat , menjalar akut ke daerah-daerah. Mulai dari menteri, hakim, kepala dinas, sampai pegawai ditingkat bawahnya juga ikut-ikut tingkah komandannya. “Sesuai instruksi atasan” katanya, tanpa sedikitpun moralnya berontak.

Pelayanan publik jadi nomor sekian, pembangunan fasilitas umum tidak memperhatikan kualitas, program untuk wong cilik sekedar “yang penting ada” belaka.

Yakinkah semuanya begitu?

Untungnya ditengah-tengah keringnya kepercayaan masyarakat terhadap figur pimpinan, muncul sosok-sosok yang kemudian menjadi panutan. Mereka jadi idola bukan karena menuruti semua keinginan masyarakat, namun karena berani mendobrak “tradisi” lama. Meluruskan yang benar itu benar, yang salah itu salah.

Contoh : sudah dari dulu waduk itu dihuni masyarakat, sudah dari dulu tanah abang itu amburadul. Namun jokowi berani menggusur dan mengembalikannya pada fungsi aslinya. Sosok”media darling” di Jakarta yang berani mendobrak tradisi lama, melakukan hal-hal yang dianggap sulit bahkan mustahil. Rakyat kemudian jatuh cinta pada aksinya karena merasa yang dilakukannya itu benar, masuk ke logika kebenaran menurut masyarakat. Pun begitu dengan wakil Jokowi di Jakarta, Ahok alias Basuki Tjahya Purnama. Galak bukan main, siapa saja dimarahin kalau ga beres. Tapi tindakannya masuk di logika masyarakat, marah-marahnya itu dirasa sebagai bentuk ketidakpuasan yang dirasakan juga oleh khalayak. Maka rakyat mengganjarnya dengan simpati dan rasa hormat.

Anis Baswedan, Rektor Universitas Paramadina bertidak dengan jalur lain, melalui gerakan Indonesia Mengajar beliau mengirim putra-putri lulusan terbaik masing-masing universitas untuk blusukan mengajar ke daerah terpencil. Logika tradisional masyarakat berkata bahwa pantasnya lulusan terbaik di universitas setenar UI, ITB, ITS, UNPAD dll akan jadi pegawai di perusahaan bonafit, hidup enak dan jadi kaya, “mereka kan sarjana muda, pasti orientasinya cari kerja”. Begitu “logika tradisional” kita, namun  dengan yayasannya Anies Baswedan membuktikan bahwa “perut ibu pertiwi masih terus melahirkan pejuang-pejuang tangguh”, begitu katanya.

Ada juga Ridwan Kamil, walikota Bandung ini menginisiasi gerakan bersepeda dengan cara dirinya sendiri juga bersepeda ke kantor, menertibkan kota Bandung yang mulai macet parah, dan rajin ber-twit ria dengan masyarakat. Hal-hal yang serius sampai absurd ga penting pun ditanggapi oleh beliau, entah dengan jawaban serius maupun dibalas candaan. Publik akhirnya merasa dekat dan merasa memiliki pemimpinnya, ga heran waktu farhat abbas si capres pocong menyerang Ridwan Kamil mengenai wifi di masjid publik Bandung marah, mereka ikut marah karena mereka mencintai pemimpinnya.

Masih banyak pemimpin/tokoh lain yang menampakan diri ditengah pusaran arus “pemimpin itu-itu saja”, muncul mengobati dahaga publik akan sosok berkualitas. Masih ada tokoh-tokoh seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD, Tri Rismaharini dan lainnya yang mungkin lolos dari liputan media. Mereka ini memimpin tanpa kepentingan pribadi bahkan mengorbankan kepentingan pribadi.


Pada akhirnya rakyat masih banyak yang miskin, namun mereka tetap cinta pada pemimpinnya karena tau mereka miskin bukan karena dicurangi, mereka miskin namun merasa optimis dan terhormat. Mereka percaya pemimpinnya sedang berjuang mengubah nasib mereka bukan sedang menggarong harta negara.

MK Lebih Tegas Dari Malaikat

“Dengan total dukungan dari PKS, PPP, PAN, Golkar dan PDIP artinya semua kekuatan politik pada waktu itu menerima saya. Bukan hanya tidak menolak melainkan mendukung hingga kekuatannya menjadi besar. Jadi, meskipun PKB hanya punya 4 kursi dari 44 anggota komisi III DPR, tetapi saya bisa mendapat 38 suara.” Begitulah hasil loby-loby yang dilakukan Mahfud MD ketika berniat mengajukan diri menjadi hakim MK, satu dari sekian banyak kisah yang diceritakan di buku ini.

Kontroversi Mahfud MD, buku yang sejatinya merupakan re-make dari On The Record Mahfud MD di Balik Putusan Mahkamah Konstitusi. Dituturkan dengan gaya bahasa Mahfud sendiri bab per bab terasa mengalir seolah anda mendengarkan penuturan langsung dari Mahfud MD.
Dimulai dari kisahnya saat awal mencalonkan diri sebagai ketua MK, sampai rasionalitas dan perdebatan dibalik keputusan yang diambil MK pada masa kepemimpinannya. Dibawah Mahfud MD, MK bertransformasi menjadi lembaga peradilan yang hasil putusannya sekalipun acap kali kontroversial, namun mampu memberikan rasa teduh dan adil bagi masyarakat.

Mengatasi persoalan DPT
Tengok salah satu contohnya ketika MK memutuskan perkara terkait kisruh DPT menjelang pilpres 2009. Pada saat itu pasangan  calon presiden dan wakil presiden Jusuf Kalla-Wiranto dan Megawati-Prabowo mengancam mundur dari pemilu apabila permasalahan DPT yang dianggap masih kacau dan tidak transparan tidak diselesaikan. Pada saat itu padahal pemilu Presiden tinggal 4 hari lagi, padahal dalam undang-undang kita tidak diatur mengenai pasangan yang mengundurkan diri secara sepihak. Kalau pemilu tetap dilaksanakan maka kemenangan calon yang tanpa lawan itu pasti akan menimbulkan chaos politik nasional, huru hara besar!

Namun disinilah jelinya MK, Tuhanpun seperti turut campur tangan. Saat itu terdapat penggugat bernama Refly Harun dan Maheswara yang menggugat ketentuan DPT. Bak angin surga MK segera memproses laporan tersebut, pemeriksaan pendahuluan dan sidang agenda putusan dilaksanakan dihari itu juga, selang beberapa jam saja. Padahal normalnya 14 hari setelah pemeriksaan awal baru dilaksanakan sidang putusan. 
Pada vonisnya MK mengabulkan gugatan pemohon, memutuskan bahwa KTP dan paspor boleh digunakan bagi calon pemilih yang namanya tidak tercantum dalam DPT. Alasan MK, DPT hanya instrumen sementara hak pilih adalah prinsip konstitusional. Oleh sebab itu yang prinsip tidak boleh dilanggar oleh masalah prosedural.
            Setelah  itu masyarakat mengganggap putusan MK itu sebagai terobosan yang menyelamatkan bangsa dan negara. Kekisruhan dan ketegangan mendadak reda.

Membuka rekaman cicak vs buaya
KPK bertempur mati-matian melawan korupsi, sayangnya aksi KPK ini tidak disukai oleh oknum penegak hukum lain sehingga pimpinan KPK coba dikriminalisasi. Strategi pelumpuhan KPK begitu gamblang, dengan menahan pimpinan KPK; kalau pimpinan KPK ditahan maka sidang KPK tidak quorum, alhasil karena tidak dihadiri utuh 5 pimpinannya maka putusan KPK dianggap ilegal. Alhasil dicari-carilah alasan penahan pimpinan KPK, Bibit-Chandra pun diperangkap dengan alasan yang mengada-ada.
Saat itu KPK mengklaim telah menyadap oknum-oknum yang berkepentingan dalam kasus ini, maka MK pun memerintah agar rekaman dibuka. Setelah rekaman dibuka jelaslah siapa yang benar-benar salah dan siapa yang coba dipersalahkan, dari hasil penyadapan, Komjen Susno Duadji memunculkan istilah cicak vs buaya lewat perbincangannya dengan Anggodo. Rekaman itu menunjukan begitu mudah seorang penegak hukum diatur-atur oleh mafia, memutarbalikan hitam jadi putih dan putih jadi hitam. Pembukaan rekaman pada sidang MK akhirnya membuat kasus ini terang benderang dan dianggap sebagai keberanian yang luar biasa.
 Mahfud MD secara tegas menginginkan rekaman sadapan KPK ini dibuka dipersidangan. Padahal KPK sendiri melalui Tumpak Hatorangan, ketua KPK sementara sempat ngeri membuka rekaman ini untuk publik, “Pak, jangan Pak. Ini nanti banyak dampaknya”. “Banyak orang marah nanti.” Begitu yang disampaikannya kepada Mahfud MD menjelang sidang MK. Namun MK tak bergeming.
Setelah rekaman dibuka dipersidangan Bibit-Chandra pun akhirnya bebas, namun tidak hanya itu MK juga menyelamatkan KPK dengan mengabulkan vonis uji materi atas pasal 32 UU KPK. Presiden pun sebagai bentuk dukungannya menerbitkan Perpu tentang Plt pimpinan KPK.

MK lebih tegas dari malaikat
Sepulang dari upacara pembukaan Muktamar NU 2010 di Bandara Makasar, Mahfud bertemu dengan Zainuttauhid, anggota DPR dari PPP hasil pemilu 2009.  Zainuttauhid ini menjadi anggota DPR karena menang perkara di MK mengenai ketentuan perolehan suara saat dirinya mencalonkan diri dulu. Zainuttauhid mengatakan bahwa selama berperkara di MK dia tidak menghubungi siapapun di MK, baik langsung maupun tidak langsung.
“Saya tidak berani menghubungi MK, karena MK lebih keras dari malaikat. Kalau malaikat masih bisa disuap, kalau MK tidak bisa”.
“Kalau minta tolong pada malaikat dan kita membaca salawat maka malaikat bisa terpengaruh dan menolong kita, tetapi MK tidak bisa disuap apapun, MK lebih tegas” sahutnya.

Demikianlah beberapa bab dari buku Kontroversi Mahfud MD, membawa kita memahami alasan dibalik putusan MK dan membuka harapan akan kembali bangkitnya kepercayaan kita pada sistem hukum dinegeri ini.

Selamat membaca.




Ranai, Surga Yang Belum Terjamah

          Dalam suatu kesempatan dinas saya ditugaskan menangani client di Blok Natuna. Perjalananpun ditempuh dari bandara Sepinggan, Balikpapan - Sukarno Hatta, Jakarta selama 1 jam 30 menit dilanjutkan Halim Perdana Kusuma, Jakarta- bandar udara Ranai, Pulau Ranai selama 3 jam menggunakan pesawat carter TransNusa.
Pantai


 Nah, bandar udara Ranai ini terletak di Pulau Ranai, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Terletak di paling utara selat Karimata, pulau Ranai bersebelahan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sum-Sel dan Jambi, di barat berbatasan dengan Singapura, Malasya dan Riau.

 
TransNusa Airlines
 Dari frekuensi penerbangannya yang sepi kemungkinan bandara ini lebih merupakan bandara pertahanan milik AURI mengingat posisi strategisnya didaerah yang merupakan salah satu pulau terluar republik ini.
Chopper ke lokasi pengeboran


Saya tidak melihat penerbangan lain selain TransNusa dan beberapa helikopter yang hilir mudik mengantarkan pekerja pengeboran minyak ke rig ditengah laut sana. Namun keindahan pulau ini jangan ditanya, pantai menjorok beberapa ratus meter dari daratan, airnya sungguh terlihat bening, karang masih terlihat tanda air tak seberapa dalam, menggoda kita untuk berenang menikmatinya.

Ditengah pulau Ranai, terlihat sangat mencolok Gunung Ranai dengan ketinggian 300-1035 mdpl (hasil googling)  karena merupakan daratan paling tinggi dipulau kecil ini sehingga bisa terlihat dari seisi pulau bahkan dari pulau-pulau kecil lainnya di sekitar Ranai. Sepanjang pulau ada jalan raya yang melingkari pulau namun sangat jarang terlihat lalu lalang kendaraan, sunyi memang yang akan anda rasakan ketika berada di pulau ini.
Pantai dengan karang yang terlihat dari ketinggian


Setidaknya ada 3-4 hotel kelas melati tersedia di pulau ini, siap menampung anda yang ingin menjadikan pulau ini destinasi wisata berikutnya. Jangan ragu untuk bertanya pada penduduk lokal, karena mereka umumnya ramah dan terbuka kepada wisatawan. Oya, wisatawan juga sebenarnya belum banyak di pulau ini karena hotel-hotel tadi pada umumnya melayani pejabat yang berkunjung maupun pekerja pengeboran minyak yang transit menunggu connecting flight. 

Siap berlibur di Ranai? Ajak temen-temanmu meramaikan. :D

Minggu, 10 November 2013

Reason You Smile

-If you have hundred tons reason to sad or cry, please don’t put me into it. But if you have even only a reason to smile, surely i’ll do everything I can to be that reason-