Jumat, 12 Oktober 2012

A New Journey

"Hidup itu sekedar persinggahan" kata sebagian orang. Yap, saya ngerasain itu, 2 bulan ini semuanya berubah drastis rasanya. Dari anak kuliahan yg sedang super sibuk buat prepare ujian sidang akhir per Agustus lalu, tiba-tiba lompat jadi seorang karyawan disebuah perusahaan Oil Service asing per 17 September lalu, baru seminggu kemudian tepatnya tanggal 29 September resmi jadi wisudawan.

Ada banyak hal jelasnya yang berubah : lingkungan, budaya sampai pergaulan. Dulunya yang jadi mahasiswa rasanya masih bebas-bebas aja buat main, nongkrong, begadangan, bolos kuliah #ups. Sekarang udah jadi karyawan yang punya jadwal kerja yang harus dipatuhi.

Dulu tidur jam 1 malam juga Ok, sekarang pulang kerja bawaannya pengen tidur aja karena capek. Temen-temennya juga berubah, dulu yang kebanyakan temen-temennya pada sebaya dan bisa diajak "dolen" kapan aja dan kemana aja, sekarang terdiri dari para karyawan senior yang kebanyakan sudah berkeluarga.

Lingkungannya juga gitu, dari Malang yang relatif sepi dan nyaman sampai mendadak berjumpa kota Jakarta beserta problematika ibukota yang sangat akut : MACET. Pernah naik angkot selama 2 jam untuk jarak tempuh kurang lebih 30 km? saya pernah, ya cuma di Jakarta ini kali yang bisa kayag gini. Sebagai gambaran 2 jam adalah waktu tempuh untuk Malang-Surabaya, Kalau naik travel ongkosnya 70ribu, naik Bus 25ribu. Tapi dengan waktu tempuh yang sama saya cuma bayar 4ribu disini, itupun sudah lewat tol. Tapi so far enjoy kok di lingkungan baru ini dan bisa cepet adaptasi.

Wisudanya kemarin Alhamdulillah lancar, meskipun saya baru datang ke Malang jam 2 malam karena Jum'at itu masih ada SIPP (Schlumberger Injury Prevention Program) di Hotel Park Lane Jakarta sampai sore, sedangkan wisudanya dimulai jam 6 pagi esoknya jadi ya cuma tidur beberapa jam malamnya berkat pesawat malam yang delay. Eh ada special Guestnya juga lo, si Mbak Windy kebetulan diajak Mama. Sekalian deh dia bantuin cari hotel buat penginapannya Mama.
Kiri-kanan : Papa, Saya, Mama, Windy, Huda dan Ayah Ibunya


 Seperti tadi kalimat pertama diatas, "Hidup itu persinggahan". So terimakasih untuk semua yang sudah menyediakan "tempat" yang nyaman untuk saya singgahi selama 3 tahun di Malang. Untuk rekan-rekan diorganisasi atas rasa persaudaraannya dan semua yang saya kenal yang sudah sangat berbesar hati menganggap saya seperti bagian keluarga mereka. Semoga hidup baru disini sesemarak sebelumnya, bahwa akan ada suka dan dukanya itu pasti, tapi kita semua tentu berharap merapat kearah "A Better Life" ditiap persinggahannya.



2 komentar:

  1. kepin.... :((

    aku merasakan juga bahwa "hidup itu persinggahan"..

    jakarta tidak jauh beda dgn surabaya.. :D

    BalasHapus