![]() |
Lubang Mbah Soero |
Di Lubang Mbah Soero, Sawahlunto, anda akan diajak menyusuri lubang sepanjang lebih dari 180 meter ke dalam tanah dengan dinding batu bara di sekeliling Anda. Dengan tetesan-tetesan air resapan tanah ada sensasi tersendiri yang menegangkan saat Anda menuruni tangga dan melihat tempat ini dari dekat.
Dulu, tempat ini merupakan pertambangan batu bara milik Belanda. Belanda pun mempekerjakan 'orang rantai', yaitu istilah untuk tahanan politik dari Pulau Jawa. Mereka dirantai kakinya dan dipekerjakan untuk menggeruk batu bara sebanyak-banyaknya. Aslinya, lubang ini bisa mencapai puluhan kilometer, tetapi hanya sekitar 180 meter saja yang dapat ditempuh.
Satu cerita menarik tentang asal usul nama Mbah Soero adalah konon Mbah Soero merupakan orang Indonesia asli, namun dia bekerja di pihak Belanda sebagai mandor tambang. Bertugas mengawasi orang-orang rantai agar terus bekerja. Apabila anda mengunjungi lubang Mbah Soero maka di depan lubang anda akan melihat replika patung Mbah Soero yang berdiri angkuh melihat orang-orang rantai mengais batu-bara untuk penjajah.
Ada beberapa bagian di lubang ini yang memiliki jalan buntu dan ditutup. Dulu, sekitar tahun 2007-an saat tempat ini direnovasi, ditemukan banyak tulang belulang manusia, yang diperkirakan milik orang rantai. Tak heran, batu bara di setiap dindingnya seolah bercerita tentang kerasnya para pekerja saat menggeruk batu bara di masa lampau.
Berwisata ke Lubang Mbah Soero akan memberikan sensasi tersendiri untuk Anda. Ada Info Box Galeri Tambang Batu Bara sebagai tempat untuk membeli tiket seharga Rp 8.000 untuk masuk ke Lubang Mbah Soero. Di sini juga ada foto dan peninggalan alat-alat pekerja tambang pada zaman dulu.
Source : Dengan sedikit edit dari sumber ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar