Sesekali kita harus bermurah hati, tidak peduli kala berada dalam kondisi sulit sekalipun. Seperti yang aku alami siang tadi, seorang Bapak yang berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling mengajari aku akan hal itu.
Siang yang cukup terik tadi beliau bersepeda di sekeliling kompleks kos. Berteriak menawarkan jasanya ke pintu-pintu yang terkunci rapat di perumahan ini. Tentu aku jadi teringat pada sepatu bewarna coklat merk Donatello yang aku beli setahun lalu. Ada sedikit robek dibagian belakangnya.
Bapak tadipun aku minta untuk menjahitnya, sembari melihat pekerjaannya kami sedikit bercakap-cakap. Dan ketika rampung pekerjaannya aku bertanya berapa ongkosnya, "pinten Pak?" tanyaku sopan. "Ya bisa hargai sendiri lah mas wong cuma jahit sedikit". Melihatnya sudah berkeliling seharian aku menyodorkan dua lembar uang Rp. 5.000,00-.
Dan, Bapak itu menolak dengan sopan karena dianggap terlalu mahal untuk pekerjaan yang tidak seberapa. See, ini namanya Integritas. Bapak tadi bisa saja menerima karena aku dengan ikhlas memberi. Tapi beliau punya pendirian lain yang tidak bisa diganggu gugat "Yang saya dapat harus sesuai dengan yang saya kerjakan", barangkali seperti itu.
Padahal saya ikhlas saja memberinya, padahal sepatu itu seingatku juga cukup mahal, padahal kan sah-sah saja saya memberi lebih..
Ahh yasudahlah, Bapak tukang sol sepatu terimakasih hari ini memberi pelajaran yang berharga. Semoga Bapak selalu dilimpahi kesehatan oleh-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar