Senin, 29 Agustus 2011

Rindu

Barusan itu adalah saat aku merasa sangat dekat denganmu setelah sekian lama. Di ganggang telepon kamu menyapa "halo", terdengar seperti sepatah kata paling indah hari ini.

Barisan kalimat selanjutnya membuka kembali samar memori.

"Gimana kabarnya?" terdengar seperti sebaris kalimat paling menggemaskan hari ini.
Ingin kujawab panjang lebar tapi logika keburu menekannya.

Selanjutnya kamulah yang lebih banyak mengambil alih inisiatif pembicaran.
Bercerita panjang lebar tentang hidup barumu, lelaki barumu, dan tanpa ampun mengungkit masa lalu yang sudah berhasil aku lupakan sebelumnya.

Baru kali ini menjadi tempat berceritamu terasa sungguh ironi.
Perpaduan antara manisnya rasa senang dan pahitnya cemburu.
Kamu sajikan dalam sepintas rasa rindu yang memburu..

2 komentar: